Kelompok Wanita Tani Dahlia : Jahe Abang Instan Banyak Khasiatnya

Kelompok Wanita Tani Dahlia : Jahe Abang Instan Banyak Khasiatnya

Mari berjumpa dengan satu kelompok wanita yang sungguh membuat kagum! Namanya Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia, yang ada di RT 1/RW 10 Dusun Nobokulon, Noborejo. KWT yang berdiri sejak tahun 2010 ini memiliki banyak kegiatan bermanfaat. Bukan hanya berkumpul saja, 30 anggota KWT Dahlia biasanya membuat produk kerajinan dari barang bekas dan sampah, membuat Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) hingga membuat produk minuman dari rempah.

Salah satu produk yang terkenal dari KWT ini adalah Jahe Abang Instan. Terbuat dari  jahe merah asli, garam, gula dan rempah-rempah, minuman ini memiliki banyak sekali manfaat. Jahe abang instan dibuat dalam bentuk bubuk yang nantinya bisa dinikmati dengan cara diseduh.

Jahe buatan dari ibu-ibu ini memiliki rasa yang lebih kuat meski berbentuk bubuk dan juga memiliki banyak manfaat seperti mengatasi masalah pencernaan, mengurangi mual yang diderita ibu hamil, mengurangi sakit dikarenakan menstruasi, mencegah penyakit kulit, mencegah penyakit kanker dan anti peradangan.

Anggota KWT Dahlia saat bekerja mengolah produk Jahe Abang Instan (Dok. KKN UKSW 2019, 23/10).

Faktanya, Jahe Abang atau Jahe Merah tidak hanya bermanfaat dalam dunia kesehatan. Jahe merah memiliki manfaat yang besar dalam dunia kecantikan yaitu mampu mencegah penuaan, mampu menghilangkan bekas jerawat dan bekas luka, mampu menghilangkan selulit, dan mampu membuat wajah lebih bercahaya. Bahkan, jahe merah pun bermanfaat untuk menurunkan berat badan loh. Banyaknya manfaat produk ini membuat Jahe Abang Instan aman dan tepat untuk dikonsumsi oleh siapapun.

Setiap satu kemasan Jahe Abang Instan yang berisi 100gram dijual seharga Rp 10.000. Menurut Ibu Anggi selaku ketua KWT Dahlia, satu kilo jahe abang jika diolah akan menjadi sekitar 10 kemasan. Produk ini mampu bertahan hingga setahun lamanya sejak pertama kali dikonsumsi. Hal ini karena menurut Ibu Anggi, gula dan garam adalah pengawet alami, oleh karena itu jahe abang instan tidak menggunakan pengawet berbahan kimia. Jahe abang ini hanya dipasarkan dari mulut ke mulut saja dan di titipkan di salah satu warung ronde yang dimiliki oleh salah satu anggota KWT Dahlia. Sehingga belum dipasarkan secara luas.

Artikel ini ditulis oleh Martin Martono, Angela Michelle dam Vera Sitinjak, mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) saat menjalani Praktik Lapangan Terpadu (PLT) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Noborejo.

noborejo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *